Minggu, 06 Oktober 2013

Permen tape merupakan salah satu jenis ekonomi produktif di Magelang


Permen tape makanan olahan yang  baru dijalankan oleh 4 (empat) pelaku kesemuanya adalah warga huntap, bahan baku pembuatan permen tape diperoleh dipasar muntilan yang merupakan pasar terdekat yang mampu  menyediakan apa yang mereka butuhkan dengan harga yang lebih murah disbanding pasar lainnya, Pemasaran produk ini  sudah sangat bagus yaitu jaringan pasar di pusat oleh – oleh kota Muntilan, Magelang dan wilayah Yogyakarta, Ngawi dan Sragen.

Pengolahan permen tape dilakukan di huntap yang sebelumnya kegiatan ini sudah dijalankan sebelum erupsi merapi. Peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi permen tape adalah peralatan yang sederhana yaitu wajan, tungku, lengser, pisau dan penggiling kelapa. Modal peralatan tersebut merupakan modal atau biaya tetap yang di akumulasikan sekitar Rp.3.000.000,-. Tenaga kerja pengolah ada yang bertugas mengaduk adonan, mengiris dan membungkus, Dalam pembuatan permen tape sekali olah membutuhkan bahan berupa Gula pasir sebanyak 7 Kg dengan harga gula perkilogramnya adalah Rp.11.000,- jadi kebutuhan gula pasir sendiri dengan biaya Rp.77.000,- selain gula bahan lainnya yaitu Tape sekali produksi kebutuhan tape seberat 5 Kg dengan harga perkilogramnya adalah Rp.3.000,- jadi nilai bahan tape dalam sekali produksi adalah Rp. 15.000,-. Bahan lain adalah kelapa dengan jumlah 6 butir kelapa perbutirnya adalah Rp.5000,- jadi kebutuhan kelapa 6 butir adalah Rp.30.000,- . Bahan bakar untuk pengolahan adalah kayu dengan sekali produksi membutuhkan kayu satu ikat dengan harga sekitar Rp. 3.000,- dan plastic untuk membungkus permen senilai Rp. 6.000,-.Total biaya produksi dari bahan sudah senilai Rp. 131.000,- dan dari bahan tersebut mampu menghasilkan permen tape seberat 10 kg dengan harga perkilogram permen tape yaitu Rp.14.000,- dengan total pendapatan sebesar Rp.140.000,-. Dengan biaya modal senilai Rp. 131.000,- hanya mampu memperoleh margin sebesar Rp 9.000,- secara untuk 10 kg permen tape, masih sangat kecil tingkat margin yang diperoleh, belum terhitung biaya tenaga kerja maupun penyusutan peralatan yang semestinya dimasukan dalam komponen penentuan harga perkilogram dari produk yang dihasilkan sehingga mampu memperoleh tingkat keuntungan yang sebanding dengan biaya modalnya. Salah satu untuk menekan biaya produksi adalah  pemanfaatan lahan yang ada dapat dimaksimalkan untuk ditanami tanaman pendukung kegiatan ekonomi usahanya seperti ketela dan kelapa sebagai bahan dasar produksi permen tapenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar